Freemasonry
Lambang Freemasonry |
Freemasonry adalah sebuah organisasi persaudaraan yang asal-usulnya
tidak jelas antara akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17. Freemasonry kini
ada dalam beragam bentuk di seluruh dunia dengan jumlah anggota diperkirakan
sekitar 6 juta orang, termasuk 150000 orang di bawah yurisdiksi Loji Besar
Skotlandia dan Loji Besar Irlandia, lebih dari seperempat juga orang di bawah
yurisdiksi Loji Besar Bersatu Inggris dan kurang dari dua juta orang di Amerika
Serikat.
Organisasi Freemasonry tidak memunyai pusat dan setiap
negara memunyai organisasi yang berdiri sendiri. Sekalipun demikian setiap
organisasi Freemasonry di mana pun akan memunyai nomor pendirian dan
berhubungan satu dengan lainnya. Freemasonry juga memunyai Master tertinggi
yang merupakan master tertinggi dari seluruh Master Freemasonry yang bertugas
melakukan koordinasi seluruh Freemasonry yang ada di dunia.
Organisasi ini diatur menjadi Loji-Loji Besar atau
kadang-kadang Orient yang mandiri, yang masing-masing memiliki yurisdiksinya
tersendiri, yang terdiri atas Loji bawahan atau konstituen. Berbagai Loji Besar
dapat mengakui atau tidak mengakui satu sama lain berdasarkan Prinsip Mason
(sebuah Loji Besar bisanya menganggap Loji Besar lainnya yang memiliki prinsip
yang sama sebagai Loji reguler, dan mereka yang tidak sama dianggap sebagai
Logi "tak reguler" atau Loji "gelap").
Freemasonry merupakan organisasi yang tertutup dan ketat
dalam penerimaan anggota barunya. Organisasi ini bukan merupakan organisasi
agama dan tidak berdasarkan pada teologi apapun. Tujuan utamanya adalah
membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan berpikir dengan
standar moral yang tinggi. Freemasonry sendiri adalah simbolisasi dari
pengertian pekerja keras yang memunyai kebebasan berpikir. Kata mason
berasal dari bahasa Perancis, maçon, yang artinya "tukang
batu". Sekalipun organisasi ini merupakan organisasi hanya bagi kaum
laki-laki namun kini sudah banyak pula kelompok Freemasonry wanita.
Ada juga lembaga tambahan, yang merupakan organisasi yang
terkait dengan cabang utama Freemasonry, namun dengan administrasinya sendiri.
Sejarah
Goose and Gridiron, tempat berdirinya Loji Besar Inggris |
Bagaimana terbentuk dan kapan mulai dibentuknya
organisasi sekuler ini, pihak Freemasonry sendiri masih belum bisa menentukan.
Banyak dugaan gerakan kebebasan berpikir dan anti dogma (terutama terhadap
agama) ini sudah ada sejak sebelum abad pertengahan. Bukti ini didapatkan dari
ditemukannya manuskrip dari sebuah perusahaan bangunan Inggris. Manuskrip itu
berisi konstitusi dan aturan-aturan organisasi, landasan hukum, serta hak dan
kewajiban anggota. Data-data ini yang di kemudian hari merupakan dasar
pembentukan organisasi yang digunakan oleh Freemason, dan masih digunakan
hingga saat ini. Selain itu, terdapat pula sebuah puisi Inggris yang dikenal
sebagai "manuskrip Regius" yang bertahun 1390 dan merupakan naskah
Mason tertua. Dengan begitu secara resmi sejarah Freemasonry adalah berasal
dari Inggris, sekalipun banyak sekali publikasi yang ditulis oleh bukan dari
kelompok Freemasonry yang membuat spekulasi bahwa Freemasonry berasal dari
banyak tempat lain.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa ada Loji-Loji Mason yang
berdiri di Skotlandia sejak awal abad ke-16 (contohnya Loji Kilwinning,
Skotlandia, memiliki catatan sejak akhir abad ke-16, dan disebutkan dalam
Statuta Schaw Kedua (1599) yang merinci bahwa "ye warden of ye lug of
Kilwynning [...] tak tryall of ye airt of memorie and science yrof, of everie
fellowe of craft and everie prenteiss according to ayr of yr vocations").
Ada sejumlah rujukan jelas mengenai keberadaan Loji-Loji di Inggris pada
pertengahan abad ke-17.
Loji Besar pertama, yaitu Loji Besar Inggris (bahasa
Inggris: Grand Lodge of England atau GLE),
didirikan pada 24 Juni 1717, ketika empat Loji yang sudah lebih dulu berdiri di
London berkumpul pada acara makan malam bersama. Loji ini degan cepat
berkembang menjadi badan regulator, dan banyak Loji Inggris bergabung ke
dalamnya. Akan tetapi, beberapa Loji tidak menyukai beberapa modernisasi yang
lakukan oleh GLE, misalnya pembuatan Derajat Ketiga. Akhirnya Loji-Loji itu
membentuk sebuah Loji Besar tandingan pada 17 Juli 1751, yang mereka sebut
"Loji Besar Antient Inggris." Dua Loji Besar ini saling bersaing demi
supremasi – dikenal sebagai "Modern" (GLE) melawan
"Antient" (atau "Kuno") – hingga akhirnya mereka
bersatu pada 25 November 1813 dan membentuk Loji Besar Bersatu Inggris (bahasa
Inggris: United Grand Lodge of England atau UGLE).
Loji Besar Irlandia dan Loji Besar Skotlandia didirikan
pada tahun 1725 dan 1736. Freemasonry kemudian menyebar ke daerah koloni
Britania di Amerika Utara pada tahun 1730-an – dengan "Antient"
dan "Modern" (selain juga Loji Besar Irlandia dan Skotlandia)
mendirikan sejumlah Loji bawahan atau Loji "saudara", serta mendirikan
Loji-Loji Besar Daerah. Loji pertama Amerika berdiri di Philladelphia di bawah
binaan dari Masonic Grand Lodge England dengan Benjamin Franklin sebagai master
yang pertama. Seusai Revolusi Amerika, banyak Loji Besar AS yang berdiri di
tiap negara bagian. Beberapa gagasan dikemukakan untuk mendirikan "Loji
Besar Amerika Serikat", dengan George Washington (yang merupakan anggota
Loji Virginia) sebagai Master Besar pertama, namun ide ini hanya muncul
sebentar. Berbagai Loji Besar di negara-negara bagian tidak bersedia mengurangi
otoritas mereka dengan menyepakati lembaga semacam itu.
Meskipun tidak ada perbedaan besar dalam Freemansory yang
dilaksanakan oleh Loji-Loji yang dibawahi oleh Antient maupun Modern, sisa-sisa
pembagian ini masih dapat dilihat dalam nama dari sebagian besar Loji, F.&
A.M. merupakan Free and Accepted Masons ("Mason Bebas dan
Diterima") dan A.F.& A.M. adalah Antient Free and Accepted Masons
("Mason Antient yang Bebas dan Diterima").
Yurisdiksi tertua di benua Eropa, yaitu Grand Orient de
France (GOdF), didirikan pada tahun 1733. Akan tetapi,
sebagian besar yurisdiksi berbahasa Inggris menghentikan hubungan resmi dengan
GOdF sekitar tahun 1877, ketika (menyusul Kongres Lausanne 1875) GOdF
menghapuskan syarat bahwa anggotanya harus mempercayai tuhan atau dewa. Saat
ini Grande Loge Nationale Française (GLNF) adalah satu-satunya Loji Besar
Prancis yang memiliki hubungan baik reguler dengan UGLE dan banyak yurisdiksi
sesuainya di seluruh dunia.
Karena sejarahnya itu, Freemansory seringkali disebut
memiliki dua cabang yang saling tidak memiliki hubungan baik reguler:
- UGLE dan tradisi yurisdiksi yang sesuai (sebagian besar disebut Loji Besar) dalam hubungan baik, dan
- GOdF, tradisi yurisdiksi Eropa Daratan (seringkali disebut Orient Besar) dalam hubungan baik.
Di kebanyakan negara Latin, Freemansory Kontinental
bergaya GOdF lebih menonjol, meskipun di sebagian besar negara Latin ini ada
juga Loji Besar yang memiki hubungan baik reguler dengan UGLE dan
komunitas Loji Besar di seluruh dunia yang sama-sama memiliki "hubungan
persaudaraan" reguler dengan UGLE. Sedangkan yang lainnya, dilihat dari
sebagian besar Freemansory, cenderung lebih mengikuti gaya UGLE, meskipun tetap
ada sejumlah perbedaan kecil.
Struktur organisasi
Loji-Loji Besar dan Orient-orient Besar merupakan lembaga
independen dan mandiri yang mengelola kemasonan di negara, daerah, atau wilayah
yang bersangkutan (disebut yurisdiksi). Tidak ada bukti mengenai
keberadaan satu lembaga tunggal yang menaungi Freemasonry di seluruh dunia;
hubungan antar yuridiksi yang berbeda dilakukan hanya berdasarkan pengakuan
bersama.
Regularitas
Regularitas adalah mekanisme konstitusional dimana Loji Besar atau
Orient Besar saling memberikan pengakuan bersama satu sama lain. Pengakuan ini
memungkinkan hubungan formal pada tingkat Loji Besar, dan memberi kesempatan
kepada para anggota Freemasonry untuk menghadiri rapat Loji di yurisdiksi lain
yang telah diakui. Sebaliknya, regularitas melarang hubungan dengan Loji yang
bukan Loji reguler. Sebuah Loji Besar Mason biasanya memiliki daftar
berisi yurisdiksi dan Loji lain yang telah mereka akui dan dengan demikian
mereka anggap sebagai Loji reguler.
Loji Besar dan Orient Besar yang saling memberikan
pengakuan dan mengizinkan intervisitasi dikatakan berada dalam hubungan
persahabatan. Sejauh yang diperhatikan oleh UGLE, regularitas didasarkan pada
kepatuhan terhadap sejumlah prinsip dasar ("Tanda"), yang ditetapkan
dalam Konstitusi UGLE dan Kontitusi dari Loji-Loji Besar yang dengannya mereka
memiliki hubungan persahabatan. Bahkan dalam definisi ini ada beberapa variasi
mengenai jumlah dan isi Tanda pada masing-masing yurisdiksi. Sementara kelompok
Mason lainnya dikelola secara berbeda.
Masing-masing dari dua cabang utama Freemasonry menganggap
Loji-Loji yang berada di bawah cabang yang bersangkutan sebagai
"reguler" sedangkan Loji yang ada di cabang lainnya sebagai "tak
reguler." Akan tetapi, cabang UGLE sangat besar sehingga banyak Loji Besar
dan Orient Besar yang memiliki hubungan persahabatan dengan UGLE biasanya
secara umum dianggap sebagai kemasonan "reguler" (atau "Aliran
Utama"), sedangkan Loji Besar dan Orient Besar yang memiliki hubungan
persahabatan dengan GOdF biasanya dianggap sebagai kemasonan "liberal"
atau "tak reguler". Isu ini diperparah oleh fakta bahwa penggunaan
"Loji" versus "Orient" saja tidak langsung dapat dijadikan
petunjuk ke cabang manakah Loji atau Orient tersebut masuk, dan demikian tidak
dapat dijadikan indikator regularitas. Istilah "regularitas" juga
secara lebih luas digunakan untuk menyebur berbagai lembaga yang didirikan
secara terpisah dan menganggap diri mereka sebagai "Mason" namun
tidak diakui oleh kedua cabang utama Mason.
Loji Mason
Loji (kadang disebut juga Loji Pribadi atau Loji
Konstituen dalam konstitusi Mason) adalah unit organisasi dasar
Freemasonry. Setiap Loji baru harus memiliki Surat Izin atau Piagam yang
dikeluarkan oleh sebuah Loji Besar, yang memberinya izin untuk berjalan dan
menyelenggarakan rapat. Para anggota Mason yang berkumpul sebagai sebuah Loji
tanpa memperlihatkan dokumen ini (misalnya, karena sedang dalam kamp tawanan
perang) dianggap sebagai Loji" gelap" atau "tak reguler",
terkecuali bagi sedikit Loji-Loji "abadi" yang didirikan sebelum
pembentukan Loji-Loji Besar.
Sebuah Loji harus menggelar rapat di tempat yang telah
ditetapkan dan pada waktu yang dipublikasikan sebelumnya. Mereka akan memilih,
menginisiasi, dan mempromosikan anggota dan petugasnya; Loji itu akan membangun
dan mengelola harta dan asetnya, termasuk waktu dan catatan; dan Loji yang
bersangkutan juga dapat memiliki, menduduki, atau berbagi propertinya. Seperti
organisasi lainnya, Loji dapatmemiliki bisnis formal untuk mengelola pertemuan
dan acara, rapat umum tahunan serta komite, dana amal, korespondensi dan
laporan, keanggotaan dan langganan, rekening dan pajak, acara khusus dan
katering, dan sebagainya. Jumlah kegiatan adalah tergantung pada masing-masing
Loji, dan di bawah konstitusi serta berbagai bentuk prosedur yang sama,
Loji-Loji dapat mengembangkan tradisi yang berbeda-beda.
Seseorang hanya dapat diinisiasi, atau dijadikan sebagai
seorang Mason, di dalam sebuah Loji. Orang dapat menjadi anggota tetap dalam
sebuah Loji seumur hidupnya. Seorang Mason Master dapat mengunjungi Loji
manapun yang memiliki hubungan persahabatan dengannya, dan sebuah Loji dapat
memberikan sambutan yang ramah kepadanya serta mengadakan rapat formal
dengannya. Pengunjung harus terlebih dahulu memeriksa regularitas Loji tersebut
dan dapat memastikan bahwa Loji tesebut sesuai dengan tujuannya; namun dia
dapat ditolak untuk masuk jika ada kemungkinan bahwa dia akan menganggu
keharmonisan Loji. Jika dia mau mengunjungi Loji yang sama berulang kali, dia
mungkin saja diharapkan untuk bergabung dan membayar biaya langganan.
Sebagian besar Loji berisi para Freemason yang tinggal
atau bekerja di kota atau daerah di dekat Loji yang bersangkutan. Loji lainnya
diikuti oleh para Mason yang memiliki kesamaan minat, pekerjaan atau latar
belakang. Loji semacam ini kadang mensyaratkan adanya kesamaan sekolah,
universitas, unit militer, penunjukkan atau derajat Mason, seni, pekerjaan dan
hobi. Di beberapa Loji, pendirian dan namanya mungkin hanya tinggal sejarah,
karena seiring waktu, keanggotaan berkembang lebih luas dariapda yang
diharapkan oleh para "pendirinya"; dalam beberapa Loji lainnya,
keanggotaan tetap eksklusif.
Ada pula Loji spesialis Riset, yang anggotanya adalah
para Master Mason, dengan ketertarikan pada Riset Mason (mengenai sejarah,
filsafat, dll.). Loji Riset sepenuhnya terjamin, namun biasanya tidak
menginisiasi anggota baru. Loji Instruksi di UGLE dapat dijamin oleh Loji biasa
manapun untuk dapat mempelajari dan berlatih Ritual Mason.
Para Freemason berkumpul sebagai sebagai Loji,
bukan di dalam' Loji, kata "Loji" lebih bermakna orang-orang
yang berkumpul, bukan tempat berkumpul. Akan tetapi, dalam penggunaan
sehari-hari, premis Mason sering disebut "Loji". Bangunan Mason
kadangkala disebut "Kuil" ("Filsafat dan Art)"). Di banyak
negara, digunakan istilah Pusat atau Gedung Mason dan bukannya Kuil.
Ini untuk menghindari prasangka dan kecurigaan. Beberapa Loji berbeda, selain
juga kelompok Mason dan non-Mason lainnya, sering menggunakan premis yang sama
pada waktu yang berbeda.
Menurut tradisi Mason, mason batu Eropa Abad Pertengahan
sering berkumpul, makan bersama, dan tinggal selepas jam kerja di sebuah Loji
di sisi selatan sebuah situs bangunan, dimana matahari menghangatkan batunya
pada siang hari. Bagian Lembaga Pesta sosial (atau Lembaga Sosial)
dari pertemuan ini dengan demikian sering disebut Selatan. Loji-Loji
awal berkimpul di kedai atau tempat umum tetap lainnya dengan ruangan khusus.
Pengurus Loji
Setiap Loji Mason memilih pengurus tertentu untuk
melaksanakan tugas-tugas khusus dalam kerja Loji. Master Terhormat (pada
dasarnya Presiden Loji) selalu menjadi pengurus terpilih. Sebagian besar
yurisdiksi juga memilih Petugas Senior dan Junior (Wakil Presiden), Sekretaris
dan Bendahara. Semua Loji memiliki Tyler, atau Tiler, (yang menjaga pintu ruangan
Loji ketika sedang ada sesi di Loji yang bersangkutan), terkadang dipilih oleh
Master. Selain pengurus yang dipilih, Loji juga meiliki banyak pengurus yang
ditunjuk – misalnya Diakon, Penatalaya, dan Chaplain (ditunjuk untuk
memimpin doa di konvokasi rapat atau kegiatan – seringkali, tapi tak
harus, merupakan seorang rohaniwan). Jabatan khusus dan tugas mereka
berbeda-beda pada tiap yurisdiksi.
Banyak jabatan direplikasi pada tingkat Loji Daerah dan
Loji Besar dengan tambahan 'Tinggi' pada jabatannya, misalnya setiap Loji
memiliki 'Petugas Junior', maka Loji Besar memiliki 'Petugas Junior Tinggi'
(atau terkadang 'Petugas Tinggi Junior'). Selain itu, ada sejumlah jabatan yang
hanya terdapat pada tingkat Loji Besar.
Prinsip
Pada dasarnya Freemasonry lebih mengedepankan
masalah-masalah kemanusiaan atau humanisme sekuler. Dalam kelompok persaudaraan
tersebut, manusia akan dilihat sebagai mahluk individu dan pemikirannya menjadi
titik sentral pandangan. Pekerjaan dan spirit kerja dalam Freemasonry ditujukan
pada menemukan bagaimana harapan-harapan utama manusia dalam menempuh kehidupan
ini. Dalam upaya kebersatuan anggota sebagai ikatan persaudaraan, adalah dengan
cara melihat segi positif pemikiran setiap individu, dan meninggalkan segi
negatifnya. Berkumpul dalam Loji adalah merupakan tradisi sejak awal dimana
para anggota akan saling bertukar pikiran, dan yang lebih penting adalah tetap
membina ikatan persaudaraan atau brotherhood. Masing-masing anggota
harus mampu bekerja untuk diri sendiri agar menjadi manusia yang lebih
baik, berguna, berdasarkan ikatan persaudaraan, serta membangun kebebasan
berpikir dalam kehidupannya di tengah masyarakat. Secara ideal dapat dikatakan
bahwa: membangun sebuah kuil kemanusiaan.
Dalam praktiknya, Freemasonry tidak menyajikan suatu
doktrin maupun dogma, dan juga tidak memunyai program yang kaku. Bagaimana
peraturan kebebasan berpikir yang dikembangkan oleh setiap anggota komunitas
adalah secara sadar atau tidak apabila pemikiran seorang anggota itu dapat
diterima secara umum oleh anggota komunitas. Kebenaran spirit dalam filosofi
yang dikembangkan Freemasonry akan terus berkembang sebagai wujud dari
bagaimana cara pandang melihat kebenaran yang dipercayai, bagaimana kekuatan
sistem nilai, norma, adat dan tradisi yang ada dalam masyarakat, serta adanya
kompromi penerimaan sesuatu pandangan atau pemikiran yang baru.
Freemasonry pada dasarnya menghormati semua agama dan
kepercayaan yang dianut oleh anggotanya. Freemasonry sebagai organisasi
persaudaraan tidak terlibat pada suatu agama dan kepercayaan yang dianut para
anggotanya. Dengan demikian setiap anggota juga perlu menghormati kebebasan
setiap individu dalam menentukan pilihan agama dan kepercayaannya
masing-masing. Sekalipun demikian Freemasonry memercayai bahwa Tuhan adalah
kreator dari alam raya. Secara prinsip Freemasonry memunyai tiga pilar filosofi
yang harus selalu dipegang yaitu: rasionalitas, ketuhanan, dan etika.
Pada dasarnya Freemasonry mengajarkan sebuah filosofi
baru dalam kehidupan ini. Filosofi baru tersebut yaitu sekularisme yang artinya
memisahkan berbagai sektor kehidupan dengan agama yaitu pada sektor-sektor
pendidikan, hukum, politik, ekonomi, kesehatan, dan ilmiah. Dalam hal ini agama
menjadi kebutuhan individu, dan mengurangi fungsi agama dalam kehidupan sosial.
Dengan demikian sekularisasi dalam Freemasonry adalah sebuah proses dimana
semua yang mengatur segi kehidupan sosial berupa sistem nilai, norma, dan
ide-ide, landasannya adalah empirik, rasional, dan pragmatik. Filosofi baru
inilah yang kemudian dalam perjalanan kehidupan Freemasonry telah menarik
begitu banyak pertentangan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada.
Sekalipun Freemasonry tidak ada sangkut pautnya dengan
peperangan, ataupun perkembangan politik suatu negara, namun dalam praktiknya
nilai-nilai yang diajarkan oleh Freemasonry telah memberikan sumbangan yang
besar dalam setiap individu Freemasonry dalam membangun masyarakat yang
diidamkan yaitu bebas dari tirani dan dogma.
Kegiatan
Hingga kini Freemasonry tetap menjaga tradisi ritual,
yang merupakan simbol bahwa setiap anggota adalah pekerja bangunan (maçon)
yang dapat disimbolkan sebagai batu bata yang harus disusun menjadi sebuah
bangunan kuil. Bagunan kuil Freemasonry merupakan simbol dari sebuah masyarakat
yang besar. Dalam menerima anggota baru dari sebuah Loji atau rumah
Freemason, maka ritual ini akan diperkenalkan kepada setiap anggota baru
tersebut. Ia kemudian memunyai kewajiban untuk juga berfungsi sebagai pekerja
membangun kuil secara bersama-sama dengan anggota yang lain. Freemasonry
meletakkan visi bahwa bekerja membangun kuil adalah sebuah seni yang tinggi
agar nampak indah baik di bagian luar, di bagian dalam maupun di bagian pusat
bangunan . Sebagai anggota suatu Loji, komunitas Freemasonry memunyai hierarki tiga
tingkatan dari yang terrendah hingga yang tertinggi yaitu murid, pekerja, dan
master. Setiap master memunyai tugas untuk membimbing murid-muridnya dan
membantu para pekerja agar dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Para
Master memunyai hierarki dengan tingkatan yang tertinggi adalah tingkat 33 yang
merupakan Grand Master untuk suatu negara.
Simbol
Simbol kuil yang digunakan oleh Freemasonry adalah Bait
Salomo sebagai simbolik kerja manusia dalam membangun kehidupan masyarakat yang
majemuk yang permasalahannya tak pernah selesai. Pengambilan Bait Salomo ini
sebab Bait Salomo di Yerusalem selalu menjadi polemik antar agama dengan
sengketa yang tak pernah selesai – di atas pondasi yang ada ingin selalu
dibongkar oleh kelompok agama yang menang mendudukinya dan dibangun kembali
sebagai kuil agama yang lain. Diduga, Bait Salomo berada di bawah Masjid
Al-Aqsa yang merupakan masjid besar kedua setelah Masjid Al-Haram di Mekkah.
Namun penggunaan Bait Salomo sebagai simbol kerja Freemasonry dalam masyarakat
majemuk telah diartikan oleh kelompok anti Freemasonry bahwa Freemasonry
identik dengan Yahudi dan Zionisme.
Kerahasiaan
Freemasonry adalah organisasi yang tertutup dan memegang
rahasia apa yang tengah dibicarakan di dalamnya. Berbagai upacara ritual yang
dilaksanakan hanya boleh dilihat oleh anggota komunitas Freemason. Perilaku
atau peraturan seperti ini sudah berlangsung beratusan tahun. Awalnya adalah
demi perlindungan para anggota Freemasonry itu sendiri dari tekanan pihak yang
bertentangan dengan prinsip berkebebasan berpikir dan anti dogma di tiga ratus
tahun lalu di Inggris, dimana agama Katolik masih kuat memegang kendali hukum.
Namun dengan tidak terbukanya kelompok Freemasonry ini telah membawa
pergunjingan di luar yang dilakukan oleh berbagai kelompok yang berseberangan
prinsip. Karena begitu banyak pergunjingan dan spekulasi, baik dari kelompok
agama maupun politik garis keras yang semakin banyak muncul di media massa,
maka akhir-akhir ini Freemasonry mulai membuka diri, kecuali berbagai ritual
yang dilaksanakan di dalam kelompok. Keterbukaan ini dilakukan guna membantah
berbagai pergunjingan dan spekulasi tersebut .
Anggota
George Washington, Presiden pertama Amerika Serikat |
Anggota Freemasonry yang umumnya dari kalangan
intelektual dan tokoh-tokoh politik akhirnya juga menjadikan negara-negara yang
dipimpin para Freemasonry menjadi negara sekuler. Contoh yang paling jelas
adalah Amerika Serikat. Saat adanya perang saudara di Amerika antara Utara dan
Selatan, banyak kalangan tinggi militer dan politik yang menjadi anggota
Freemason. Presiden pertama Amerika sebagai sebuah negara republik yaitu George
Washington adalah juga anggota Freemason. Amerika kemudian menjadi negara sekuler
sebagaimana negara-negara di Eropa setelah revolusi Perancis.
Pembesar dan orang terkenal Freemasonry tercatat 14 orang
Presiden Amerika antara lain George Washington, Gerald Ford, James Monroe,
Franklin Delano Roosevelt, Theodore Roosevelt, dan Harry Truman. Dari Inggris
tercatat antara lain Raja Edward VII, Raja Edward VIII, Raja George VI, dan
Winston Churchil. Musikus terkenal antara lain Mozart dan Beethoven, serta ahli
politik terkenal antara lain Montesquieu. Nama-nama dari Indonesia antara lain
Pangeran Aryo Suryodilogo, Raden Saleh, Abdul Rachman (dari Kesultanan
Pontianak), Paku Alam V, Paku Alam VI, Paku Alam VII, Pangeran Adipati Ario
Notokoesoemo, dan Hamengku Buwono VIII.
Anti Freemasonry
Sepanjang sejarah selama 250 tahun, organisasi persaudaraan
sekuler ini mempunyai pengalaman konflik dengan baik
kelompok agama maupun aliran politik garis keras seperti fasisme dan komunisme.
Dalam kehidupan politik garis keras fasisme yaitu pada saat kekuasaan Hitler,
Grand Master Loji Jerman mati dibunuh oleh Hitler dan anggota Loji ini telah
dimasukkan ke kamp-kamp konsentrasi. Sampai dua ratus tahun lalu, Katolik Roma
memberlakukan hukuman mati bagi orang-orang Katolik yang masuk menjadi anggota
Loji Freemason. Berkuasanya politik komunisme di Indonesia juga telah melarang
dan menutup organisasi Freemasonry di Indonesia.
Kesalahpahaman
Kekristenan
Berikut ini adalah beberapa kesalahpahaman sejumlah
penganut Kristen terkait kelompok Freemasonry :
- Freemansory mengajarkan agama pagan dan melakukan ritual berasal dari agama-agama pagan. Pada kenyataannya, Freemasonry melakukan ritualnya bukanlah sebagai ritual keagamaan, melainkan sebagai ritual kehidupan sekuler. Selain itu, ritual yang dilakukan oleh Freemasonry sebetulnya hanya sebuah sandiwara.
- Freemansory menerapkan mistisisme Yahudi (Kabbalah) dan memiliki simbol berupa pentagram. Pada kenyataannya, Freemasonry tidak mempunyai hubungan dengan Kabbalah, dan simbol Freemasonry bukanlah pentagram.
- Freemasonry memunyai wahyu. Padahal, sekalipun Freemasonry tidak menyangkal adanya wahyu dari Tuhan, namun Freemasonry bukanlah sebuah agama, sehingga Freemasonry sebenarnya tidak mempunyai wahyu.
- Freemasonry melakukan praktik spiritisme, okultisme, medium, tarot, dan astrologi. Freemasonry memang banyak diinspirasi oleh perkembangan ilmu pengetahuan seperti astronomi dan aljabar, sehingga Freemasonry menyukai angka-angka dan pengetahuan tentang alam raya. Namun Freemasonry adalah sebuah organisasi sekuler yang lebih banyak memperhatikan rasionalitas, bukti empirik, dan pragmatik. Sehingga Freemasonry tidak memunyai hubungan dengan spiritisme, okultisme (perdukunan) maupun medium dan peramalan.
- Freemasonry tergabung dalam sebuah kelompok Illuminati Bavaria. Pada kenyataannya, hingga kini tidak pernah tercatat ada tokoh-tokoh maupun kelompok yang secara nyata berkaitan dengan kelompok Illuminati Bavaria.
- Freemasonry bertentangan dengan agama Kristen. Sudah banyak larangan yang dikeluarkan oleh pihak gereja agar menjauhi kelompok Freemason, karena pihak gereja melihat ajaran Freemasonry tidak sesuai dengan ajaran agama. Sebegitu jauh, kelompok Freemasonry memang bukan ajaran agama. Freemasonry mengajarkan berkebebasan berpikir dan anti dogma.
- Freemasonry mengajarkan ateisme. Pada kenyataannya, Freemasonry tidak memiliki hubungannya dengan ateisme karena Freemasonry tidak memunyai kaitan dengan sistem kepercayaan dan agama. Freemasonry adalah organisasi sekuler yang mengajarkan tentang humanisme sekuler. Fremason sendiri menghargai anggotanya yang memunyai kepercayaan agama apapun, dan dalam filosofinya menghormati Tuhan sebagai sang pencipta.
- Freemasonry menghancurkan gereja. Pada kenyataannya, Freemasonry membantah bahwa tidak pernah ada deklarasi bahwa Freemasonry memunyai tujuan untuk menghancurkan gereja.
- Freemasonry memunyai buku suci yaitu Moral dan Dogma buatan Albert Pike (seorang Master Freemasonry Amerika yang sangat terkenal) yang menyebutkan bahwa Lucifer adalah Tuhan Freemasonry. Pada kenyataanya, di dalam buku tersebut tidak pernah disebutkan bahwa Lucifer adalah Tuhan dari Freemason. Prasangka ini sendiri muncul akibat kesalah pengutipan oleh Leo Taxil.
- Freemasonry adalah sekte Gerakan Zaman Baru. Gerakan Zaman Baru adalah gerakan spiritual yang mempercayai bahwa Tuhan berada di dalam diri setiap manusia. Karena pada dasarnya kelompok Freemasonry bukanlah organisasi penganut agama Kristen, sekalipun tidak pernah menyatakan bahwa organisasi ini menentang gereja, namun diartikan oleh anti Freemasonry bahwa organisasi ini merupakan organisasi gereja dunia dimana anggotanya bersatu dengan Kristus.
Harun Yahya
Menurut Harun Yahya, Freemasonry adalah kelompok Yahudi
yang menjalankan perintah rahasia dari Ordo Bait Allah serta dari kelompok
Zionis internasional. Tuduhan lainnya adalah bahwa Freemasonry memunyai agenda
tersembunyi (salah satunya untuk menghancurkan Islam), melakukan kontrol
terhadap pejabat-pejabat Arab dalam masalah Palestina, menggunakan nama-nama
lain (seperti Rotery and Lion Club) sebagai kamuflase, serta melakukan kegiatan
mafia dan korupsi. Selain itu, Harun Yahya juga menuding bahwa Freemasonry
menggunakan prinsip dan menjalankan upacara Kabbalah serta melakukan kegiatan sihir, dan melaksanakan serta
menyebarkan ajaran Yudaisme, ateisme, paganisme, komunisme, dan nazisme.
Konspirasi
- Konspirasi pembunuhan John F. Kennedy. Ada spekulasi bahwa JF Kennedy dibunuh oleh komplotan Freemasonry karena banyak orang di sekitar JF Kennedy adalah anggota organisasi Freemason. Namun teori konspirasi ini tidak pernah terbukti.
- Konspirasi dengan Yahudi dan Zionis merupakan tudingan yang sangat terkenal dan sudah berlangsung beratusan tahun. Tudingan konspirasi dengan Yahudi dan Zionis ini berasal dari sebuah buku yang sangat terkenal, Protokol Para Tetua Sion. Namun sebetulnya buku ini ditulis oleh seorang Rusia Sergei Alexandrovich Nilus (1862-1930) dan isinya plagiat serta palsu yang berasal dari berbagai tudingan terhadap Freemasonry dan anti semit yang sudah tersebar di belahan Eropa sebelumnya. Sekalipun demikian buku ini menjadi seolah-olah buku dokumen bagi mereka yang anti semit maupun yang anti Freemason.
0 komentar:
Posting Komentar